Jumat, 22 Maret 2013

Survei: Orang Lebih Bahagia Setelah Usia 50


Hasil penelitian tahun 2008 mendapati, orang umumnya menjadi lebih bahagia dan lebih sedikit khawatir setelah berusia 50. Bahkan, didapati, pada usia 85, orang lebih bahagia dalam kehidupan dibandingkan ketika mereka berusia 18.
Orang-tua-Bahagia.jpg
Temuan itu adalah hasil survei Gallup terhadap lebih dari 340.000 orang dewasa di Amerika tahun 2008. Ketika itu, usia orang yang disurvei antara 18 dan 85 tahun.

Arthur Stone pada Departemen Ilmu Psikiatri dan Perilaku, Universitas Stony Brook di New York memimpin penelitian tersebut. Timnya mendapati, tingkat stres paling tinggi ada pada kalangan berusia 22 dan 25. Tingkat stres turun tajam setelah usia mereka mencapai 50-an.

Kebahagiaan tertinggi terdapat di kalangan dewasa muda dan orang-orang yang berusia awal 70-an. Tetapi orang-orang yang paling sedikit melaporkan emosi negatif adalah orang-orang yang berusia 70-an dan 80-an.

Survei itu juga mendapati, laki-laki dan perempuan memiliki pola emosional yang sama ketika mereka bertambah tua. Tetapi, perempuan dalam segala usia lebih banyak melaporkan kesedihan, stres, dan kekhawatiran dibandingkan laki-laki.

Tim peneliti juga mempertimbangkan kemungkinan pengaruh seperti punya anak kecil, ketiadaan pekerjaan atau lajang. Tetapi mereka mendapati, hal-hal itu tidak mempengaruhi tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan terkait usia.

Jadi, mengapa kebahagiaan meningkat seiring bertambahnya usia? Satu teori menyebutkan, ketika usia bertambah, orang menjadi semakin lebih bersyukur atas apa yang mereka miliki dan lebih mampu mengendalikan emosi. Mereka juga tidak mau berlama-lama memikirkan pengalaman buruk.

Temuan itu terbit dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Kebahagiaan bukan satu-satunya yang tampaknya meningkat seiring bertambahnya usia. Hasil penelitian menunjukkan, orang berusia 80-an paling sedikit mengalami masalah kualitas tidur.

Peneliti mensurvei lebih dari 150.000 orang dewasa Amerika. Penelitian yang dipimpin Michael Grandner dari Universitas Pennsylvania, itu terbit dalam jurnal Sleep.

Tujuan awal penelitian itu adalah mengukuhkan kepercayaan yang populer bahwa pertambahan usia terkait dengan meningkatnya masalah tidur. Survei tersebut mendapati, gangguan tidur meningkat selama usia paruh baya, terutama pada perempuan. Tetapi di luar kelompok umur itu, orang-orang melaporkan, mereka merasa kualitas tidur mereka meningkat seiring bertambahnya usia.

Editor : Soegeng Haryadi
Sumber : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar