[Fakta] Mantan Presiden PKS Diduga Terlibat PKI
Mahalnya harga daging di Indonesia yang sudah termasuk kategori harga daging termahal di dunia, tentunya kondisi ini membuat rakyat semakin menderita, terutama rakyat kecil yang tidak mampu lagi untuk mengkonsumsi daging karena harganya yang terlalu tinggi sehingga tidak terjangkau bagi daya beli masyarakat kecil.
Belum lagi penderitaan yang dialami oleh para pedagang bakso dan rumah makan, mereka juga mengeluh dan meratapi nasibnya, bagi yang kurang kuat imannya, misalkan banyak diantara para pedagang bakso yang justru mempergunakan daging babi celeng sebagai bahan dasar pembuatan bakso yang konon harganya lebih murah daripada daging sapi.
TUHAN tidak pernah tidur, TUHAN maha tahu apa yang sesungguhnya terjadi dibalik mahalnya harga daging, maka melalui tangan TUHAN, akhirnya terungkapnya juga bahwa kasus suap impor daging menjadi salah satu pangkal penyebab tingginya harga daging di Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian memang telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka, yakni Ahmad Fathanah, Luthfi Hasan Isaaq mantan presiden PKS dan dua orang dari jajaran direksi PT Indoguna Utama, dalam kasus suap impor daging ini Luthfi Hasan Isaaq diduga menjual pengaruhnya untuk mengintervensi pejabat kementerian pertanian yang berwenang untuk mengatur pembagian kuota impor daging, Posisi Luthfi sebagai ketua Partai tentunya memiliki pengaruh besar terutama jika dikaitkan dengan menteri Pertanian Suswono yang juga merupakan Kader PKS.
Berdasarkan proses penyidikan yang dilakukan oleh KPK, kasus suap impor daging ini berawal dari pertemuan adanya pertemuan antara Elda dengan Luthfi Hasan Isaaq, Suswono dan Amad Fathanah di medan yang konon katanya membahas tentang perbedaan data yang dimiliki oleh Suswono dengan data dari Asosiasi Perbenihan Indonesia, yang mana posisi Elda Devianne Adiningrat adalah sebagai ketua umum Asosiasi Perbenihan Indonesia, sehingga akibat pertemuan ini Elda ditetapkan sebagai saksi oleh tim penyidik KPK karena dianggap tahu banyak tentang Permainan Kotor Importir (PKI) daging sapi di Kementerian Pertanian.
Luar biasa sekali Permainan Kotor Importir (PKI), mereka bisa mengatur sebuah pertemuan dengan melibatkan Kementerian terkait hanya untuk membandingkan perbedaan data dari Asosiasi Perbenihan Indonesia dengan data dari Kementerian Pertanian, konyolnya pertemuan tersebut justru dihadiri juga oleh Luthfi Hasan Isaaq yang secara kapasitas tidak ada hubungannya dengan persoalan ini, sehingga ada dugaan bahwa Luthfi Hasan Isaaq mantan presiden PKS terlibat secara langsung dengan Permainan Kotor Importir (PKI) daging sapi di Kementerian Pertanian.
Permainan Kotor Importir (PKI) ini memang luarbiasa, Informasi dari KPK menyebutkan kalau PT Indoguna Utama selaku perusahaan impor daging menjanjikan komitmen fee sebesar Rp 40 miliar untuk mendapat jatah kuota impor 8.000 ton daging tahun ini. Dari nilai tersebut, diduga baru Rp 1 miliar yang diberikan melalui Ahmad Fathanah. Nilai komitmen fee Rp 40 miliar itu dihitung dari 8.000 ton daging dikalikan dengan Rp 5.000 per kilogram sesuai dengan yang dijanjikan.
Maka dengan nilai fee yang besar ini tentunya membuat mantan presiden PKS begitu hijau matanya melihat angka demi angka yang fantastis tersebut. Ini baru satu yang ketahuan, karena tidak menutup kemungkinan diduga masih ada lagi keterlibatan Luthfi Hasan Isaaq dalam pusaran Permainan Kotor Importir (PKI) dibalik renyahnya daging berjanggut.
Bukan hanyan mantan presiden PKS saja yang diduga terlibat PKI (Permainan Kotor Importir), namun Menteri Pertanian Suswono juga diduga terlibat PKI, bukan hanya masalah impor daging, beberapa komoditas pertanian yang lainnya juga bermasalah terutama terkait dengan kebijakan impor yang tidak jelas arahnya.
Lihat saja bukan hanya harga daging yang mahal, bawang putih dan bawang merah juga ikut-ikutan mahal, tetapi Menteri Pertanian Suswono yang juga kader PKS ini malah banyak mencari alasan, mulai dari soal terlalu banyak importir, petani yang mengkonversi tanahnya ke padi dan macam-macam alasan yang tidak jelas dan tidak masuk akal tanpa mampu mencari solusi yang terbaik agar penderitaan rakyat dapat segera diatasi. Padahal dulu sebelum Suswono menjabat sebagai Menteri Pertanian, belum pernah ada istilah krisis bawang dan krisis daging yang harganya gila-gilaan, apakah ini terkait dengan kebijakan impor.
Lalu ada apa dibalik kebijakan impor ini, apakah ada akal bulus yang sengaja diciptakan agar mendapatkan sesuatu disana layaknya impor renyah daging berjanggut, bila dugaan ini benar, sungguh sangat biadab perbuatan oknum-oknum kader PKS ini yang diduga memanfaatkan penderitaan rakyat bagi kepentingan dan keuntungan pribadi serta kelompoknya saja.
Sumber bisa dilihat disini : BENANG MERAH KASUS SUAP DAGING IMPOR DAN BANK BJB
Usut tuntas kalau perlu suruh mundur menteri pertanian yang gak becus ngurusin kebutuhan rakyat
TUHAN tidak pernah tidur, TUHAN maha tahu apa yang sesungguhnya terjadi dibalik mahalnya harga daging, maka melalui tangan TUHAN, akhirnya terungkapnya juga bahwa kasus suap impor daging menjadi salah satu pangkal penyebab tingginya harga daging di Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian memang telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka, yakni Ahmad Fathanah, Luthfi Hasan Isaaq mantan presiden PKS dan dua orang dari jajaran direksi PT Indoguna Utama, dalam kasus suap impor daging ini Luthfi Hasan Isaaq diduga menjual pengaruhnya untuk mengintervensi pejabat kementerian pertanian yang berwenang untuk mengatur pembagian kuota impor daging, Posisi Luthfi sebagai ketua Partai tentunya memiliki pengaruh besar terutama jika dikaitkan dengan menteri Pertanian Suswono yang juga merupakan Kader PKS.
Berdasarkan proses penyidikan yang dilakukan oleh KPK, kasus suap impor daging ini berawal dari pertemuan adanya pertemuan antara Elda dengan Luthfi Hasan Isaaq, Suswono dan Amad Fathanah di medan yang konon katanya membahas tentang perbedaan data yang dimiliki oleh Suswono dengan data dari Asosiasi Perbenihan Indonesia, yang mana posisi Elda Devianne Adiningrat adalah sebagai ketua umum Asosiasi Perbenihan Indonesia, sehingga akibat pertemuan ini Elda ditetapkan sebagai saksi oleh tim penyidik KPK karena dianggap tahu banyak tentang Permainan Kotor Importir (PKI) daging sapi di Kementerian Pertanian.
Luar biasa sekali Permainan Kotor Importir (PKI), mereka bisa mengatur sebuah pertemuan dengan melibatkan Kementerian terkait hanya untuk membandingkan perbedaan data dari Asosiasi Perbenihan Indonesia dengan data dari Kementerian Pertanian, konyolnya pertemuan tersebut justru dihadiri juga oleh Luthfi Hasan Isaaq yang secara kapasitas tidak ada hubungannya dengan persoalan ini, sehingga ada dugaan bahwa Luthfi Hasan Isaaq mantan presiden PKS terlibat secara langsung dengan Permainan Kotor Importir (PKI) daging sapi di Kementerian Pertanian.
Permainan Kotor Importir (PKI) ini memang luarbiasa, Informasi dari KPK menyebutkan kalau PT Indoguna Utama selaku perusahaan impor daging menjanjikan komitmen fee sebesar Rp 40 miliar untuk mendapat jatah kuota impor 8.000 ton daging tahun ini. Dari nilai tersebut, diduga baru Rp 1 miliar yang diberikan melalui Ahmad Fathanah. Nilai komitmen fee Rp 40 miliar itu dihitung dari 8.000 ton daging dikalikan dengan Rp 5.000 per kilogram sesuai dengan yang dijanjikan.
Maka dengan nilai fee yang besar ini tentunya membuat mantan presiden PKS begitu hijau matanya melihat angka demi angka yang fantastis tersebut. Ini baru satu yang ketahuan, karena tidak menutup kemungkinan diduga masih ada lagi keterlibatan Luthfi Hasan Isaaq dalam pusaran Permainan Kotor Importir (PKI) dibalik renyahnya daging berjanggut.
Bukan hanyan mantan presiden PKS saja yang diduga terlibat PKI (Permainan Kotor Importir), namun Menteri Pertanian Suswono juga diduga terlibat PKI, bukan hanya masalah impor daging, beberapa komoditas pertanian yang lainnya juga bermasalah terutama terkait dengan kebijakan impor yang tidak jelas arahnya.
Lihat saja bukan hanya harga daging yang mahal, bawang putih dan bawang merah juga ikut-ikutan mahal, tetapi Menteri Pertanian Suswono yang juga kader PKS ini malah banyak mencari alasan, mulai dari soal terlalu banyak importir, petani yang mengkonversi tanahnya ke padi dan macam-macam alasan yang tidak jelas dan tidak masuk akal tanpa mampu mencari solusi yang terbaik agar penderitaan rakyat dapat segera diatasi. Padahal dulu sebelum Suswono menjabat sebagai Menteri Pertanian, belum pernah ada istilah krisis bawang dan krisis daging yang harganya gila-gilaan, apakah ini terkait dengan kebijakan impor.
Lalu ada apa dibalik kebijakan impor ini, apakah ada akal bulus yang sengaja diciptakan agar mendapatkan sesuatu disana layaknya impor renyah daging berjanggut, bila dugaan ini benar, sungguh sangat biadab perbuatan oknum-oknum kader PKS ini yang diduga memanfaatkan penderitaan rakyat bagi kepentingan dan keuntungan pribadi serta kelompoknya saja.
Sumber bisa dilihat disini : BENANG MERAH KASUS SUAP DAGING IMPOR DAN BANK BJB
Usut tuntas kalau perlu suruh mundur menteri pertanian yang gak becus ngurusin kebutuhan rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar